Rabu, 07 Oktober 2009

PEMBUATAN FERMENTASI JERAMI

PENDAHULUAN
Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-1 5 ton per hektar satu kali panen, atau 4-5 ton bahan kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang digunakan.Berbagai upaya boleh dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi, baik dengan cara fisik, kimia maupun biologis.

Tetapi cara-cara tersebut biasanya disamping mahal, juga hasilnya kurang memuaskan. Dengan cara fisik misalnya,
memerlukan investasi yang mahal; secara kimiawi meninggalkan residu yang mempunyai efek buruk sedangkan dengan cara biologis memerlukan peralatan yang mahal dan hasilnya kurang disukai ternak (ban amonia yang menyengat). Cara baru yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah
fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbioplus, EM-4 dan lain-lain).
1. Bahan.
- Jerami: 1 ton
- Urea: 6 kg
- Starbio atau bahan sejenis: 6 kg
- Air: Secukupnya
2. Tempat, Ada naungan/atap terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.
3. Cara Pembuatan
- Jerami kering panen dilayukan selama ± 1 hari untuk mendapatkan kadar air mendekati 60%, dengan tanda-tanda jerami kita remas, apabila air tidakmenetes tetapi tangan kita basah berarti kadar air mendekati 60%.
- Jerami yang sudah dilayukan tersebut dipindahkan ke tempat pembuatandengan cara ditumpuk setebal 20-30 con (boleh diinjak-injak) kemudianditaburkan urea, bahan pemacu mikroorganisme (starbio atau bahan sejenis) dan air secukupnya kemudian ditumpuk lagi jerami seperti cara di atas sehingga mencapai ketinggian ± 1,5 m.
- Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari (tidak perlu dibolak-balik).Setelah 21 hari tumpukan jerami dibongkar lalu diangin-anginkan ataudikeringkan.
- Jerami siap diberikan pada ternak atau kita stok dengan digulung, dibok dan disimpan dalam gudang
- Tahan disimpan selama ± 1 tahun
4. Catatan
Dalam membuat jerami fermentasi tidak perlu ditutup. Apabila membuat jerami fermentasi dalam jumlah sedikit tumpukan jerami bisa ditutup dengan sehelai karung goni.Selain jerami, bahan lain yang bisa di fermentasi untuk makanan ternak antara lain: alang-alang, pucuk tebu dll. Alang-alang dibuat fermentasi dengan dilayukan terlebih dahulu dan harus dipotong-potong antara 5-10 cm (bahan sama yaitu
starbio dan urea).Fungsi urea pada proses pembuatan fermentasi adalah sebagai pensuplai NH3 , ini
digunakan sebagai sumber energi bagi mikrobia dalam poses fermentasi. Jadi disini urea tidak sebagai penambah nutrisi pakan. Bisa juga dikatakan sebagai katalisator dalam proses fermentasi.

5. Perbedaan Amoniasi dan fermentasi
Amoniasi:
Yaitu suatu poses perombakan dari struktur keras menjadi struktur lunak (hanya
struktur fisiknya) dan penambahan unsur N saja.
Fermentasi:
Yaitu proses perombakan dari struktur keras secara fisik, kimia dan biologis sehingga
bahan dari struktur yang komplek menjadi sederhana, sehingga daya cerna ternak
menjadi Iebih efisien



Tidak ada komentar:

Posting Komentar